Oleh: Niki A. Mukmin
Pemerhati Dunia Pendidikan – Warga LDII Kelurahan Bumi Wonorejo, Nabire- Papua.
Ilmu menjadi bukti kontribusi bagi peradaban dunia. Sejarah Islam telah menunjukkan hal tersebut. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian ilmu pengetahuan dan tekhnologi merupakan variabel utama dalam pembangunan bangsa itu sendiri. Melihat dan merasakan kemajuan teknologi yang semakin maju dan berkembang pesat saat ini, kita perlu membenahi diri agar kemajuan bangsa seiring dengan lajunya teknologi.
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak terlepas dari ruang lingkup kehidupan manusia. Pendidikan telah ada sejak peradaban manusia. Oleh karena itu dalam kehidupan manusia pendidikan sangat diperlukan, baik formal maupun informal. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana setiap manusia mengembangkan potensi diri, kecerdasan dan pengendalian diri serta keterampilan untuk membuat dirinya berguna dan bermanfaat di masyarakat kelak.
Tujuan pendidikan pada dasarnya untuk membebaskan manusia dari kebodohan, kemiskinan, dan kemelaratan. Dalam sistem pendidikan, sasaran utamanya yaitu pembangunan manusia yang seutuhnya, maka peranan pendidikan dalam upaya mencerdaskan dan meningkatkan sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitasnya sangatlah penting.
Di dalam dunia sains, setiap ilmuwan memiliki keahliannya masing-masing, sehingga tidak dibenarkan pula saling meremehkan antar ilmuwan. Anak SMA lulusan IPA bukan berarti lebih cerdas dari lulusan IPS atau Bahasa. Demikian pula di kalangan seniman, jurnalis, akademisi, ataupun para politikus, masing-masing dengan kepiawaiannya yang terbatas. Dalam pandangan religius, orang-orang yang rendah hati kerap mendasarkan dirinya pada keyakinan bahwa diatas bumi masih ada langit, dan diatas langit masih ada langit.
Dalam agama Islam, menuntut ilmu wajib hukumnya. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadis yang menyebutkan: ”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”.
Oleh sebab itu, banyak kalangan mengatakan bahwa kualitas seseorang dinilai dari seberapa banyak ia menguasai IPTEK dan memahaminya, dalam hal ini ilmu dunia harus seimbang dengan akhirat agar selaras. Tingkat pengalaman seseorang juga sangat menentukan kepiawaiannya didalam mengorganisir suatu perkara. Ada juga pepatah yang mengatakan bahwa bobotmu tidak ditentukan oleh besar badanmu, tetapi ditentukan oleh pengetahuan yang kamu kuasai dan pahami.
Meski memang sangat dianjurkan, namun dalam menuntutnya tidak sembarang ilmu. Ilmu yang wajib dituntut oleh umat Islam adalah ilmu yang bermanfaat, yang benar, yang bisa mendekatkan kepada Allah, dan mendapatkan kebahagiaan bagi diri, keluarga, dan masyarakat, serta bermanfaat di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak cucu Adam wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: shodaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orang tuanya”.