DPD LDII Nabire
  • Home
  • Dakwah
  • Lintas Daerah
  • Opini
  • Organisasi
No Result
View All Result
  • Home
  • Dakwah
  • Lintas Daerah
  • Opini
  • Organisasi
No Result
View All Result
DPD LDII Nabire
No Result
View All Result
Home Nasional

Pemilu Jadi Agenda Strategis Ormas Berkolaborasi

May 9, 2023
in Nasional
0
Pemilu Jadi Agenda Strategis Ormas Berkolaborasi

Bagi LDII, menurut KH Chriswanto Santoso, menjaga agenda demokrasi sama halnya mengupayakan lahirnya kepemimpinan nasional. Foto: LINES.

0
SHARES
12
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (9/5). Dukungan terhadap tiga calon presiden telah menguat. Ketiga kandidat kini tinggal mencari pasangan yang tepat. KH Chriswanto berharap pada tahun politik ini, agenda pesta demokrasi tetap berjalan dengan mulus, sehingga Pemilu tetap terlaksana sesuai jadwalnya.

“Pemilu yang sesuai jadwal adalah upaya bangsa ini menjaga demokrasi. Hadirnya tiga kandidat capres yang hampir pasti ini, menunjukkan adanya itikad kuat untuk melenyapkan isu-isu politik seperti perpanjangan masa jabatan atau penundaan Pemilu,” ungkap Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

KH Chriswanto menegaskan sebagai ormas keagamaan, pihaknya memandang Pemilu merupakan agenda strategis untuk menjalankan program kerja, “Pemenang Pemilu adalah pemegang otoritas, sementara ormas memiliki kapasitas untuk menjalankan program kerja sebagai perwujudan aspirasi anggotanya. Tanpa bermitra dengan pemegang otoritas, kontribusi ormas untuk pembangunan bisa tak berjalan,” tutur KH Chriswanto.

Bagi LDII, menurut mantan politisi Golkar Jawa Timur itu, menjaga agenda demokrasi sama halnya mengupayakan lahirnya kepemimpinan nasional, yang berorientasi pada kemakmuran dan kemajuan bangsanya, “Kepemimpinan nasional yang didambakan bangsa Indonesia, adalah pemimpin yang berkomitmen pada Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Selain itu, ia terus melanjutkan segala hal yang baik dari kepemimpinan terdahulu,” papar KH Chriswanto.

Ia juga berpandangan, program-program yang tak berjalan atau yang merugikan negara pada masa kepemimpinan yang lalu bisa diperbaiki. Dengan demikian kepemimpinan dan pembangunan nasional bisa terus berjalan, menuju cita-cita dari Pembukaan UUD 1945.

“Harapan ini bisa terwujud bila kita meyakini demokrasi adalah jalan terbaik dalam melahirkan pemimpin nasional. Bukan kembali kepada feodalisme di mana pemimpin yang akan datang memohon restu kepada penguasa, agar berhasil menduduki jabatan pemimpin nasional,” tegas KH Chriswanto. Menurutnya hal ini terlalu berisiko, karena tercipta politik transaksional di antara elit politik.

Saat ditanya pemimpin nasional yang bisa mewakili harapan masyarakat, KH Chriswanto berpendapat capres tersebut tidak hanya memiliki popularitas tinggi, tapi elektabilitas yang tinggi karena kinerjanya, “Elit politik bisa saja sangat populer, tapi tidak berbanding lurus dengan kinerjanya. Apalagi dalam era digital saat ini, popularitas bisa dengan mudah diciptakan,” paparnya.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang jujur, yang pikiran dan ucapannya bisa sejalan, “Ia juga seorang yang memiliki integritas, di mana pikiran, ucapan dan tindakannya selaras. Pemimpin yang berintegritas tinggi, bisa menjalankan program kerjanya sebagai amanah dari rakyat,” ujar KH Chriswanto.

Kepemimpinan yang lahir pada 2024 nantinya, akan menghadapi tantangan nasional dan global yang sangat tinggi, “Ada Perang Dingin baru, yang bakal melibatkan banyak blok. Mereka akan berebut sumberdaya alam seperti elemen tanah jarang, energi, air, dan pangan. Indonesia memiliki kesemuanya,” tuturnya.

Tanpa kepemimpinan nasional yang kuat, negeri ini hanya akan dijarah kekayaannya tanpa peningkatan kemakmuran bangsa Indonesia sebagai pemiliknya. Di sisi lain, pemimpin masa depan harus kian kreatif.

“Ekonomi yang menjelaskan utang adalah bagus untuk pembangunan harus dipertimbangkan kembali. Amerika Serikat yang memiliki doktrin utang adalah lumrah dalam pembangunan, kini mengalami gagal bayar dan ekonominya jatuh. Kemiskinan meningkat demikian halnya jurang kesejahteraan yang makin melebar antara si kaya dan si miskin,” pungkasnya.

Tags: kontribusiLDIINasionalPemiluPesta Demokrasi
Previous Post

Kyai SAS Ingatkan Tak Perlu Debatkan Ormas yang Berkomitmen Pancasila

Next Post

LDII: Ormas Mampu Berkontribusi Maksimal dengan Demokrasi

Next Post
LDII: Ormas Mampu Berkontribusi Maksimal dengan Demokrasi

LDII: Ormas Mampu Berkontribusi Maksimal dengan Demokrasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

8 bidang pengabdian LDII audiensi Bojonegoro Chriswanto Santoso Corona Covid-19 Covid19 DPP LDII Evaluasi Program Pembinaan Generasi Muda FKUB generasi emas bangsa yang profesional religius gotong royong Hari Lahir Pancasila idul fitri Jawa Barat Jawa Timur kebangsaan kemenag Keputrian LDII Nabire Kesehatan Kodim konsolidasi kontribusi LDII Ldii Nabire LDII Untuk Bangsa Lembaga Dakwah Islam Indonesia lingkungan hidup mui Muswil Nasionalisme NKRI Pancasila Pandemi penanaman Penghijauan pohon profesional religius program kampung iklim ramadan Semarang Singgih Tri syawal Tri Sukses Generus LDII vaksinasi
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

© 2020 LDII Nabire Managed by DPP LDII.

No Result
View All Result
  • Home
  • Dakwah
  • Lintas Daerah
  • Opini
  • Organisasi

© 2020 LDII Nabire Managed by DPP LDII.